Ukraina

Kenapa Ukraina Tidak Menyerah

Invasi Rusia ke Ukraina pada saat ini (26 Oktober 2022) masih berlangsung. Korban banyak jatuh di rakyat Ukraina, tentara Ukraina dan tentara Rusia. Tentunya timbul pertanyaan, kenapa Ukraina tidak menyerah saja, supaya korban di rakyat Ukraina tidak bertambah lagi.

Kenapa Ukraina tidak menyerah saja?

  • Vox: The last colonial war in Europe, or Why Ukraine cannot surrender
  • Ukraine Won’t Surrender (Apologies to Certain Europeans)
  • Что Россия должна сделать с Украиной (https://ria.ru/20220403/ukraina-1781469605.html) dengan terjemahan: “What should Russia do with Ukraine

Kalau Rusia menguasai Ukraina, maka

  • pemimpin & tokoh masyarakat Ukraina akan ‘dinetralkan’, alias dibunuh atau dipenjara/diasingkan.
  • Penduduk akan ‘disaring’. Orang-orang yanga masih pro Ukraina akan ‘dinetralkan’. Hal ini pernah dilakukan di Chechnya
  • buku pelajaran diganti versi Rusia (sudah dilakukan di Mariupol)
  • budaya & konsep Ukraina dihapus, karena menurut Rusia bangsa Ukraina itu mestinya menganut kebudayaan Rusia
  • Orang Ukraina disebar/dideportasi ke Rusia timur (Siberia). Hal ini sudah pernah beberapa kali dilakukan di zaman Uni Soviet
  • Orang Ukraina dipaksa jadi tentara Rusia untuk melawan Ukraina [sumber
  • Rusia akan melanjutkan ekspansinya ke negara-negara Baltik (Latvia, Estonia, Lithuania), Moldova, Romania dan Polandia. Tujuannya untuk mengamankan perbatasannya dengan Eropa Barat
  • Rusia sering memaksa bangsa minoritas di Rusia untuk menjadi tentara. Contohnya pada perang Ukraina ini, sebagian besar tentara yang dikerahkan adalah dari suku minoritas, seperti Buryats, Dagestan, Tuva. [sumber]

Fakta:

Ukraina sudah menawarkan untuk tidak masuk NATO, namun Putin tetap menyerang.

Vladimir Putin’s chief envoy on Ukraine told the Russian leader as the war began that he had struck a provisional deal with Kyiv that would satisfy Russia’s demand that Ukraine stay out of NATO, but Putin rejected it and pressed ahead with his military campaign, according to three people close to the Russian leadership.” Sumber: https://www.reuters.com/world/asia-pacific/exclusive-war-began-putin-rejected-ukraine-peace-deal-recommended-by-his-aide-2022-09-14/

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Powered by: Wordpress