Partai Komunis Tiongkok pada bulan Oktober 2022 ini melakukan Kongres Nasional untuk memilih pemimpin-pemimpin untuk periode 5 tahun ke depan. Berikut ini akan kita lihat bagaimana proses pemilihan pemimpin negara Tiongkok tersebut.
Suksesi / Pergantian Kekuasaan di Negara Komunis
Negara Tiongkok secara resmi menganut ideologi komunis.
Pergantian kekuasaan di negara komunis cukup unik. Sebagai perbandingan, dalam sejarah Uni Soviet (USSR), tidak pernah terjadi pergantian kekuasaan yang terencana dan damai. Dari 8 Sekretaris partai komunis selama 80 tahun, 6 memerintah sampai mati, 1 digulingkan, dan yang terakhir Gorbachev memerintah sampai USSR runtuh.
Nomor | Nama | Periode | Alasan mundur |
1 |
Vladimir Lenin |
(November 8, 1917 — January 21, 1924) | (meninggal) |
2 | Joseph Stalin | (January 21, 1924 — March 5, 1953) | (meninggal) |
3 | Georgy Malenkov | 1953-1953 | dipaksa mundur |
4 | Nikita Khrushchev | (September 7, 1953 — October 14, 1964) | (digulingkan) |
5 | Leonid Brezhnev | (October 14, 1964 — November 10, 1982) | (meninggal) |
6 | Yuri Andropov | (November 12, 1982 — February 9, 1984) | (meninggal) |
7 | Konstantin Chernenko | (February 13, 1984 — March 10, 1985) | (meninggal) |
8 | Mikhail Gorbachev | (March 11, 1985 — December 25, 1991) | (USSR runtuh) |
Pergantian Kekuasaan Damai di Tiongkok
Tidak pernah ada pergantian kekuasaan yang damai di negara komunis besar sampai awal 2000an, ketika pemimpin Tiongkok Jiang Zemin mengundurkan diri secara sukarela. Untuk pertama kalinya dalam sejarah China, tidak ada kudeta , tidak ada intrik, tidak ada konflik antara sesama anggota partai.
Jiang Zemin bahkan mengusulkan calon penggantinya.
China bukan negara demokratik liberal, namun pada waktu itu, nampaknya era di mana satu orang pemimpin memegang kekuasaan secara total sudah berlalu. Batas waktu jabatan ditetapkan untuk pemimpin negara. Setiap orang yang berumur 68 tahun diharapkan untuk pensiun dari politik.
Dari pemimpin yang berkuasa mulai dari Mao Zedong , Deng Xiaoping, Jiang Zemin, Hu Jintao. Masing-masing tidak lebih berkuasa dari pemimpin sebelumnya.
Istilah yang dikemukakan pada waktu itu adalah ‘demokrasi dalam partai’. Dalam negara hanya ada 1 partai, namun dalam partai tersebut ada banyak kesempatan untuk kompetisi yang sehat. Dari sini kebijakan-kebijakan akan diperdebatkan, pemimpin-pemimpin digilir, dan ide terbaik akan menang.
Menuju Penguasa Tunggal
Namun kemudian Xi Jinping mengubah segalanya.
Pada tahun 2022, Xi Jinping akan memulai masa jabatan ketiga. Tidak ada calon pengganti yang diunggulkan, dan tidak ada juga kompetisi di antara kader politik. Jadi tidak nampak bahwa ada yang akan menggantikan Xi Jinping.
Bagaimana China berbalik dari ‘demokrasi dalam partai’ menuju ‘kepemimpinan-satu-orang’ dalam 1 generasi saja? Bagaimanakah cara kerja partai komunis Tiongkok?
Setiap 5 tahun, umumnya di bulan Oktober/ November, sekitar 2300 orang dari wilayah Tiongkok berkumpul di Balai Agung Rakyat di Beijing untuk melakukan Kongres Partai Nasional Tiongkok.
Kongres Partai Komunis Tiongkok ke-20
Tahun ini adalah kongres partai komunis tiongkok ke-20 yang dimulai pada tanggal 16 Oktober 2022.
Kongres ini dirancang untuk nampak mewakili masyarakat. Kebanyakan dari 2300 orang tersebut (‘delegasi’), pada umumnya adalah anggota partai dari tingkat bawah. Termasuk di dalamnya adalah petani, selebriti, pekerja pabrik, kepala daerah. Untuk menunjukkan harmoni, etnik minoritas ditampilkan dengan kostum tradisional daerah tersebut.
Kongres ini adalah pertunjukan besar.
Partai Komunis tidak mengambil risiko dalam penyelenggaraan kongres ini. Kongres ini adalah peristiwa politik paling penting bagi Tiongkok. VPN (Virtual Private Network) pada waktu biasa kadang-kadang masih dapat dipakai oleh orang asing dan technologist. Menjelang kongres partai, VPN tiba-tiba tidak dapat dipakai sama sekali. Orang-orang yang biasa protes terhadap kebijakan negara dikenai tahanan rumah. Patroli polisi ditingkatkan. Perusahaan-perusahaan di Tiongkok, baik milik orang lokal maupun orang asing, dilarang membuat pengumuman besar apapun.
Namun demikian, dengan segala persiapan yang luarbiasa ini, acara kongres relatif membosankan. Acara ini bisa dibilang pertunjukan, namun tidak membuat orang untuk dengan sukarela menonton. Sebagai contoh, pada hari pertama , sekretaris partai memberikan pidato yang sangat panjang dengan judul “Laporan Politik”, merefleksikan perkembangan 5 tahun terakhir dan mengatur prioritas untuk 5 tahun berikutnya. Di sini kita melihat bahwa Partai masih ‘Leninist’.
Istilah yang dikemukakan pada pidato bukanlah kebijakan atau rencana kerja tertentu namun jargon-jargon politik lokal seperti :
- Three Represents
- Four Comprehensives
- Strengthening of Confidences
- Xi Jinping Thought
- Hunting Tigers, Swatting Flies
- Chinese Dream
- Shared Future for mankind
- Core Socialist Values
- Common Prosperity
- Close & Clean Party Business Relations
- Disorderly Expansion of Capital
- Double Reduction
- Savage Growth
- Spiritual Opium
- The Four Olds
- Seek Truth from Facts
- Harmonius Society
- Four Modernizations
- Mass Line
- General Line
- Democratic Centrism
- Political Rectification
- Contending and blooming
- people’s enemy
- Three big mountains
- five loves
- five guarantees
- class education
- three antis
- four pests
-
mao zedong thought
- deng xiaoping theory
- two protections
- modern socialist nation
- the chinese spirit
Hanya dengan menerjemahkan slogan-slogan yang rambang inilah, orang pengamat TIongkok dapat meraba-raba ke mana negara Tiongkok akan bergerak. Jargon-jargon ini memiliki bahasa tersendiri.
Setelah itu, 2300 orang ‘delegasi’ akan ‘mempelajari’ pidato tersebut, dan akhirnya akan menerima tanpa mempertanyakan lagi. Hal ini karena keputusan sesungguhnya sudah dibuat jauh di sebelumnya.
Para pejabat telah bertemu secara rahasia pada bulan Agustus.
Agenda kedua adalah amandemen konstitusi partai. Tidak ada undang-undang yang dibuat di sini, hanya pernyataan ideologis.
Sebagai contoh, pada tahun 2017, nama Xi Jinping ditambahkan sebagai amandemen. Tujuannya adalah menunjukkan Xi Jinping bukan sekedar politikus, namun orang besar dalam sejarah partai.
Pernyataannya seperti ini:
The congress unanimously agrees that, Xi Jinping Thought on SOcialism with Chinese Characteristics for a new Era, in addition to Marxism-Leninism, shall constitute the guides to action of the Party in the Party Constitution.
Akhirnya pada akhir minggu ini adalah tugas paling penting, di mana ‘delegasi’ akan ‘memilih’ anggota dari Komite Pusat. Segala hal sudah diputuskan sebelumnya, jadi ‘pemilihan’ ini bisa dibilang formalitas.
Pada tahun 2017, ‘delegasi’ memilih 204 kursi dari 222 kandidat, jadi hanya 9% yang ditolak. Ke-204 orang tersebut menjadi anggota Komite Pusat, setingkat lebih tinggi dari anggota kongres nasional yang berjumlah 2300 orang.
Ada 170 orang ‘alternatif’, yang menghadiri pertemuan, namun tidak diizinkan untuk melakukan voting. Mereka dapat menggantikan anggota penuh jika ada yang meninggal atau kehilangan posisinya. KOmite Pusat bertemu sekurangnya sekali setahun di acara ‘plenum’. ‘Plenum’ pertama dilakukan sehari setelah kongres partai berakhir. Untuk tahun ini waktunya adalah 23 Oktober 2022. TUgas paling penting adalah memilih 25 anggota dari Biro Politik, atau Politburo, satu tingkat lagi yang lebih tinggi di hirarki partai.
Politburo kemudian ‘memilih’ anggota Komite Tetap sebanyak 7 sampai 9 orang. Satu di antaranya adalah Sekretaris Umum Partai, dalam hal ini adalah Xi Jinping. Istilahnya di sini adalah ‘Sekretaris Umum’, bukan ‘Presiden’.
Partai Komunis Tiongkok dan Negara Tiongkok
Tiongkok adalah negara partai, di mana ada pemerintahan, dan ada partai tunggal yang berkuasa. Partai & pemerintah adalah cerminan satu sama lain, namun tidak sama persis. Negara memiliki ‘kongres nasional partai’ sendiri yang disebut sebagai ‘Kongres Nasional Rakyat’. Di dalam kongres ini ada beberapa partai yang berpartisipasi, tidak hanya partai komunis. Namun semuanya adalah anggota dari ‘Front Nasional’, yang artinya semua partai ini ko-exist, tidak berkompetisi dengan Partai Komunis Tiongkok.
Kongres Nasional Rakyat memilih presiden dan premier setiap tahun di musim semi.
Partai dan Negara tidak benar-benar terpisah . ada tumpang tindih antara partai dan negara. Praktis semua orang yang bekerja di pemerintahan negara Tiongkok adalah anggota partai, namun tidak semua anggota partai bekerja di pemerintahan . Total ada hampir 100 juta anggota partai.
Sebagai sekretaris umum, Xi Jinping adalah ketua partai. Sebagai presiden, dia adalah pemimpin negara. Kedua tugas ini berbeda, dan dapat saja dijabat oleh 2 orang yang berbeda. Karena kedua jabatan ini dipegang oleh 1 orang, maka Xi Jinping dapat memilih jabatan mana yang dipakai tergantung kesempatannya. Ketika Xi Jinping mengunjungi negara asing, umumnya yang dipakai adalah jabatan presiden. kecuali ketika mengunjungi Kuba, atau Korea Utara .
Ada kecenderungan untuk menyebut XI Jinping sebagai Sekretaris Umum . Di Tiongkok, partai posisinya di atas negara. Tentara Pembebasan Tiongkok melapor langsung ke partai, bukan ke pemerintahan. Sekretaris partai di suatu kota mendapat nomor mobil 1, sedangkan walikotanya mendapatkan nomor ‘2’. Partai Komunis TIongkok memiliki sistem kehakiman sendiri. Dengan kata lain, jabatan Xi Jinping yang paling penting adalah Sekretaris Umum Partai, dan pemimpin militer, bukan presiden yang hanya seremonial belaka.
Penggunaan istilah presiden adalah untuk menyamarkan pentingnya partai. Jadi bagi investor, negara Tiongkok akan seperti negara lain pada umumnya. Bukan negara di mana hak milik pribadi dapat disita karena alasan politik.
Kekuasaan di Tiongkok
Namun demikian, gelar ‘Sekretaris Umum’ juga sedikit menyesatkan. Di banyak negara, posisi seseorang di pemerintahan adalah yang membuat orang itu kuat/berkuasa. Misal, Joe Biden berkuasa karena dia adalah presidan Amerika Serikat. Presiden sebelumnya yang sudah tidak menjabat tetap jadi selebriti, namun terkenal tidak berarti berkuasa. Tidak demikian di Tiongkok. Misal: perbandingan antara foto Deng Xiaoping dan Zhao Ziyang. Mudah menemukan foto Deng Xiaoping, namun susah mencari foto Zhao Ziyang.
Deng Xiaoping tidak pernah menjadi Sekretaris Umum. Zhao pernah menjadi Sekretaris Umum. Deng Xiaoping dikenal sebagai ‘Pemimpin Tertinggi’, istilah non formal, bukan jabatan formal.
Ketika Deng Xiaoping pergi ke Shenzhen untuk mengusulkan reformasi ekonomi, dia berumur 87 tahun dan sudah pensiun, namun masih cukup kuat untuk mengatur arah negara . Di Tiongkok, kita tidak perlu gelar tertentu untuk memiliki kekuasaan politik. Sebaliknya juga berlaku, gelar tidak menjamin kekuasaan politik.
Pada peristiwa perubahan besar di TIongkok, ketika Jiang Zemin mengalihkan kekuasaan secara damai ke Hu Jintao pada 2002. Perubahan tidak seperti yang nampak. Dalam kenyataannya, Jiang tetap menjadi kepala militer sampai kemudian dia ditekan untuk untuk mundur pada 2004.
Seperti ketika Tiongkok mengadopsi ‘kapitalisme’, ketaatan partai pada aturan yang konsisten dan norma selalu campuran dari harapan kita (negara barat) yang berlebihan dan kemampuan terampil Tiongkok .
Batas umur yang sepertinya menjadi alat untuk membatasi orang berkuasa selamanya, ternyata dipakai oleh Jiang Zemin untuk membersihkan lawan politiknya. Sejak itu aturan umur juga dilanggar kalau diperlukan.
Ketika Tiongkok menjadi berita utama pada tahun 2018 karena menghapus batas masa jabatan, itu adalah untuk jabatan presiden. Tidak ada batasan periode ketua partai. Artinya Xi Jinping dapat tetap di kekuasaannya tanpa batas waktu.
Semua ini artinya di Tiongkok kekuasaan tidak identik dengan jabatan. Kekuasaan harus dimenangkan. Pemimpin umumnya datang dalam kondisi lemah, dan perlahan-lahan melakukan konsolidasi kekuasaan dengan berjalannya waktu. Jiang Zemin perlu waktu 6 tahun untuk mengambil alih kendali setelah ditetapkan sebagai Sekretaris Umum partai. Hu Jintao tidak pernah sempat. Yang membuat Xi Jinping unik adalah cepatnya dia mendapatkan kekuasaan. Hanya ada beberapa aturan yang menghalanginya mengumpulkan kekuatan. Hanya masalah keahlian politik dan keberuntungan, keduanya dia miliki.
Perjalanan Xi Jinping
Xi Jinping dapat disebut sebagai ‘pangeran kecil’. Ayahnya pejuang revolusioner dan pejabat partai yang cukup tinggi. Artinya sebagai anak, dia punya kelebihan dan rasa memiliki. Dia sebagai keturunan orang penting menjadikannya ‘digariskan’ untuk mendapatkan tahta.
‘Pangeran kecil’ memiliki masa naik turun. Pada masa Revolusi Kebudayaan, ‘pangeran kecil’ turun. Xi Jinping dikirim untuk ‘belajar dari proletariat’ dengan melakukan pekerjaan kasar di pedesaan. Dia tinggal di gua, dan ayahnya ditahan. Kemudian setelah Mao meninggal pada tahun 1976, ‘pangeran kecil’ dipulihkan dan partai mempertimbangkan kembali kebijakannya di Revolusi Kebudayaan.
Xi Jinping, seperti banyak dari kaum elit sejawat lainnya, mendapatkan pekerjaan yang baik di pemerintahan. Namun tidak seperti sejawatnya yang lain, Xi Jinping menjaga ‘low profile’. ‘Pangeran kecil’ umumnya tidak sulit mendapatkan pekerjaan karena memiliki koneksi yang baik. Namun jarang dipromosikan ke jabatan yang tingi, karena pihak atasan berpikir bahwa ‘pangeran kecil’ ini akan membuat masalah atau bahkan mengancam posisi mereka.
Orang yang dipromosikan ke jabatan tinggi adalah ‘Orang Yang Selalu Baik’, yaitu kader partai yang selalu patuh mengikuti perintah. Xi Jinping, di sisi lain menghindari perhatian orang dengan cara mengambil pekerjaan yang low profile di luar kota, di mana dia dapat naik jabatan tanpa menarik perhatian.
Ketika Xi Jinping mencapai puncak kekuasaan di tahun 2012, dia memiliki koneksi yang lebih baik dari sejawatnya, namun juga mendapat manfaat dari diskriminasi terhadap ‘pangeran kecil’. Tidak ada lagi ‘pangeran kecil’ di posisi atas setingkat Xi Jinping.
Analisis Politik Kongres Partai Komunis Tiongkok ke-17
Berikut ini daftar anggota Politburo pada Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-17 tahun 2012, ketika Xi Jinping diangkat menjadi Sekretaris Umum. Orang-orang inilah yang menjadi saingan untuk mencapai posisi puncak tersebut. [sumber]
- Xi Jinping, Top-ranked Secretary of CCP Secretariat, Vice-President, Vice-Chairman of the Central Military Commission, President of the Central Party School
- Wang Gang, Vice-Chair of CPPCC National Committee
- Wang Lequan, Party chief of Xinjiang (until 2010), Deputy secretary of the Central Political and Legal Affairs Commission
- Wang Zhaoguo, Vice-Chairman of National People’s Congress, Chair of the All-China Federation of Trade Unions
- Wang Qishan, Vice-Premier
- Hui Liangyu, Vice-Premier
- Liu Qi, Party chief of Beijing, head of Beijing Olympics organizing committee
- Liu Yunshan, Secretary of CCP Central Secretariat, Head of the CCP Propaganda Department
- Liu Yandong, State Councilor
- Li Changchun, Chairman of the Central Guidance Commission on Building Spiritual Civilization
- Li Keqiang, First Vice-Premier
- Li Yuanchao, Secretary in CCP Central Secretariat, CCP Organization Department head
- Wu Bangguo, Chairman of the Standing Committee of the National People’s Congress
- Wang Yang, Party chief of Guangdong
- Zhang Gaoli, Party chief of Tianjin
- Zhang Dejiang, Vice-Premier, Party chief of Chongqing (concurrent from 2012)
- Zhou Yongkang, Secretary of the Central Political and Legal Affairs Commission
- Hu Jintao, CCP General Secretary, PRC President, Chairman of the Central Military Commission
- Yu Zhengsheng, Party chief of Shanghai
- He Guoqiang, Secretary of the Central Commission for Discipline Inspection
- Jia Qinglin, Chairman of the National Committee of the Chinese People’s Political Consultative Conference
- Xu Caihou, Vice-Chairman of Central Military Commission
- Guo Boxiong, Vice-Chairman of Central Military Commission
- Wen Jiabao, Premier of the State Council
- Bo Xilai, party chief of Chongqing (Removed from office in 2012 and suspended from the Politburo)
Sebagian dari anggota Politburo dapat dihilangkan dari persaingan karena faktor pensiun/umur. Mereka bukan ancaman untuk posisi puncak. Berikut daftar yang pensiun:
- Zhou Yongkang, Secretary of the Central Political and Legal Affairs Commission
- Wang Zhaoguo, Vice-Chairman of National People’s Congress, Chair of the All-China Federation of Trade Unions
- He Guoqiang,
- Hu Jintao,
- Xu Caihou,
- Hui Liangyu, Vice-Premier
- Zhang Dejiang, Vice-Premier, Party chief of Chongqing (concurrent from 2012)
- Li Changchun, Chairman of the Central Guidance Commission on Building Spiritual Civilization
- Jia Qinglin, Chairman of the National Committee of the Chinese People’s Political Consultative Conference
- Liu Qi, Party chief of Beijing, head of Beijing Olympics organizing committee
- Wang Gang,
- Wang Lequan,
- Wu Bangguo,
- Guo Boxiong,
- Wen Jiabao,
Yang tersisa sebagai kandidat:
- Liu Yandong
- Li Keqiang,
- Li Yuanchao,
- Yu Zhengsheng,
- Xi Jinping,
- Wang Yang,
- Wang Qishan,
- Liu Yunshan
- Zhang Gaoli,
- Bo Xilai
Selanjutnya yang bisa dihapus adalah orang yang bukan ‘pangeran kecil’. Orang-orang ini tidak memiliki koneksi politik yang kuat:
Selanjutnya Liu Yandong juga minggir karena dia perempuan. Politik di Tiongkok masih dominan laki-laki.
Yu Zhengsheng juga minggir karena saudaranya Yu Qiangsheng membelot ke Amerika Serikat.
Dari hasil analisis tersebut, Xi Jinping tinggal memiliki 3 saingan kuat:
Kemudian Bo Xilai ditangkap dengan tuduhan korupsi dan penyuapan. Li Yuangchao dan Wang Qishan digeser ke posisi wakil presiden yang tidak penting. Setelah itu Xi Jinping dapat menjadi penguasa Tiongkok relatif tanpa ‘gangguan’ dari politisi lain.
Setelah menjadi pemimpin partai, Xi Jinping kemudian melakukan reorganisasi militer, melancarkan gerakan anti korupsi besar-besaran yang menyingkirkan saingan-saingannya dan mengabadikan namanya ke dalam konstitusi partai.
Pada saat ini Xi Jinping secara efektif tidak memiliki saingan, menjadikannya lebih kuat dari pemimpin Tiongkok lainnya setelah Mao Zedong.
Hirarki Partai Komunis Tiongkok
- Kongres Nasional Partai: 2300 orang
- Komite Pusat: 200 anggota penuh, 170 anggota alternatif
- Politburo: 25 orang
- Komite Tetap (7 ~ 9 orang)
- Sekretaris Partai , 1 orang.
Literatur
Youtube
- https://www.youtube.com/watch?v=vre_yhZXPVU
Buku-buku
- The Party: The Secret World of China’s Communist Rulers By Richard McGregor (https://www.amazon.com/Party-Secret-China8217-Communist-Rulers/dp/0061708763)
- Rethinking Chinese Politics By: Joseph Fewsmith (https://www.amazon.com/Rethinking-Chinese-Politics-Joseph-Fewsmith/dp/1108926606/)
- Coalitions of the Weak (Cambridge Studies in Comparative Politics) By: Victor C. Shih https://www.cambridge.org/core/books/coalitions-of-the-weak/6E99B6DB73F934166175D872B51DACD0
ARTICLES
- The cost of China’s information vacuum (paywall) https://www.ft.com/content/9706b456-bd45-4d49-aedf-2b8dec9fde38
- China’s Communist Party congress is not just about Xi Jinping (paywall) https://asia.nikkei.com/Opinion/China-s-Communist-Party-congress-is-not-just-about-Xi-Jinping
- Analysis: How China’s Xi accumulated power, and why it matters in a third term https://www.reuters.com/world/china/how-chinas-xi-accumulated-power-why-it-matters-third-term-2022-10-10/
- Q and A: How China’s National People Congress Works (paywall) https://www.nytimes.com/2016/03/05/world/asia/china-national-peoples-congress-npc.html
- Succession and power: a look ahead to the 20th Party Congress https://audioboom.com/posts/8167964-succession-and-power-a-look-ahead-to-the-20th-party-congress
- All Eyes on the Chinese Communist Party Congress: A Guide for Western Policymakers https://institute.global/policy/all-eyes-chinese-communist-party-congress-guide-western-policymakers
- The Succession of Hu Jintao https://www.hoover.org/sites/default/files/uploads/documents/clm2_LM.pdf
- How Xi Will Consolidate Power at China’s Twentieth Party Congress https://www.cfr.org/article/xi-jinping-consolidate-power-china-twentieth-communist-party-congress
- Historical Legacies and Leaders’ Worldviews: Communist Party History and Xi’s Learned (and Unlearned) Lessons https://journals.openedition.org/chinaperspectives/7548
Gambar-gambar
- Translation of 19th congress amendment: “Full text of resolution on amendment to CPC Constitution” http://english.www.gov.cn/news/top_news/2017/10/24/content_281475919837140.htm